Senin, 29 Juni 2009
sendiri, menapaki balutan rasa tembang harap
:hari esok
"Hendak apa waktu kan menjawab lembaran kisah"
Kemarin,
derai tawa menyisipi jua tangisan kita
yang jatuh di pelipis
memanggil rindu dalam cemasnya sang mungkin
:kekasihku
yang ku mau,
cuma hari esok...
Label: puisi
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)