Selasa, 27 April 2010

celoteh siang : hatiku pilu

satu siang di jalanan kita Bandung:

Tak ada yang berubah banyak dari wujud kota ini, masih sama seperti dulu. Hiruk pikuk jalanan yang penuh kendaraan di siang hari, beragam warna angkot yang berbagai jurusan menunggu penumpang di hadapanku. Jalanan yang tak selebar ibu kota, dan nyanyian pengamen jalanan di setiap lampu merah. Tak ada yang yang membuat mataku terperanjat ataupun heran, masih sama dengan aroma jejak angin yang sama - kenangan.

Yang tetap sama adalah aku, caraku memandang wajah hari kota ini - letih. Dan ketika pandangan mataku mencoba meraup segala yang terlihat di jalanan yang sedang kususuri ini

Tuan, apa kau tau, dari pojokan kafe ini aku berlindung dari derasnya hujan yang mampir di kedua pulupuk mataku; tapi tidak membuat ku terlindung dari rasa sakit, pedih, perih yang masih tetap sama seakan tak lekang oleh buliran waktu. Mengapa terasa seperti ini? Tuan, kau tahu, seketika saja aku ingin berlari pulang dan menjauh dari jalanan ini. Bila mungkin, satu pelukan saja bisa membuatku merasa tenang.

:tapi itu hanya andai....


0 Comments:

Post a Comment