Minggu, 26 Juli 2009
dan hanya ada tatapan nanar
pada sebidang kanvas kehidupan
lukiskan seraut wajah,
dalam ceruk mata - menghitam
melegamkan kisah nya
di balik sisa serpih perih
bertajuk gamang serupa makna
bidak waktu tak kenal jaman
kenangan mengerang
merajam tajam,
melumat sesisa takdir
yang kian dera
hingga ke kubur batu
pun menahun
:rindu
Label: puisi
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)