Kamis, 02 Juli 2009
sulur dini hari menepis segala airmata,
menyulam rindu yang menjalari ingatan hingga titik nadi
ada detak detik gelisah menempa harap
kian menipis sesisa mimpi yang tercecer di bilangan leluka
bila sebentar lagi mentari datang,
jangan patahkan hidup pada sebuah roman
gantungkan saja pada kenangan
yang menisankan kisah dibalik sebuah nama
:hawa terlunta
ada detak detik gelisah menempa harap
kian menipis sesisa mimpi yang tercecer di bilangan leluka
bila sebentar lagi mentari datang,
jangan patahkan hidup pada sebuah roman
gantungkan saja pada kenangan
yang menisankan kisah dibalik sebuah nama
:hawa terlunta
Label: puisi
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)