Minggu, 26 Juli 2009
dan hanya ada tatapan nanar
pada sebidang kanvas kehidupan
lukiskan seraut wajah,
dalam ceruk mata - menghitam
melegamkan kisah nya
di balik sisa serpih perih
bertajuk gamang serupa makna
bidak waktu tak kenal jaman
kenangan mengerang
merajam tajam,
melumat sesisa takdir
yang kian dera
hingga ke kubur batu
pun menahun
:rindu
Label: puisi
Rabu, 22 Juli 2009
ni tak telak kian dapat mengikis sesisa dosa yang membayang pada pijak jejak kesunyian beku terselip hari yang berhalimun dengan selafal nama berulang menampar getir tiada :usang pada kelana, menunggu jawab - telah terjawab pada seperca janji untuk berpisah pun kisah enggan berulang pada sejarah :fana.... (memompa resah hingga gelisah setepian aliran sungai rindu bermuara entah... bias luna membasuh luka di wajah jeladri, sendiri...)
nura
Rabu, 15 Juli 2009
yang tiada arti ini menjadi sebuah arti
lagi...
(hidup bukan karena hari, hidup hanya karena arti)
Label: catatan
By Sydney Mohede
Album Surrender
Search me Oh Lord
And seek out my heart
Surround me with Your Spirit
And never be apart
O where can I go from Your Spirit
And where can I go from Your presence
As high as the heavens to the deepest sea
Oh Lord, You are there
Chorus:
How great is Your love and Your mercy for me
With every breath I take
I will worship
Lead my way, I pray
Lord I surrender
How awesome Your presence
Your glory I see
I bow down before You in worship
I will wait on You
Lord I Surrender
Label: lirik lagu
Selasa, 14 Juli 2009
Dongeng Sebelum Tidur (06) :untuk Li Fu Yen (diambil dari buku karya Wendoko – Sajak-sajak Menjelang Tidur) "Tiap malam, sebelum kabut dan bulan sempurna, dewa langit (entah siapa lagi namanya, tapi kata orang ia bertubuh kecil,berwajah tua – lengkap dengan jenggot yang putih dan selalu berpakaian lusuh) datang ke bumi. Lalu, sebelum lewat subuh dan embun laksana seperti butiran yu di daun-daun, ia akan mencari kanak-kanak (laki-laki dan perempuan) yang baru dilahirkan, lalu mengikat kaki mereka dengan benang sutra merah. Sejak itu mereka adalah Kekasih Surgawi – yang suatu saat bertemu, lalu akhirnya menyatu. Kadang datang lelaki atau perempuan lain (katakankalah orang ketiga) yang membuat benang sutra merah bergetar, hingga kanak-kanak itu mati pun rela" "...Lalu, kenapa kau coba membunuhku empatbelas tahun yang lalu?"
Sabtu, 04 Juli 2009
menyusun kembali kepingan ingatan yang tadi kutemui di jalan
seakan semuanya pernah tercercer saat aku berkejaran bersama waktu
memajangnya kembali pada dinding hati, dan kupandang lagi.
Lalu apa yang kutemukan?
hanya sebuah penggal kenangan dan luka dari sebuah ketiadaan...
(seharusnyapun aku telah menisankan kisah ini bersama sebuah janji yang telah mati)
Kamis, 02 Juli 2009
by: Sarah McLachlan
What ravages of spirit conjured this temptuous rage?
Created you a monster; broken by the rule of love.
And fate has led you through it,
You do what you have to do.
Oh, and fate has led you through it,
You do what you have to do.
But I have the sense to recognize that I don't know how to let you go.
Every moment marked with apparitions of your soul.
I'm ever swiftly moving; trying to escape this desire.
The yearning to be near you,
I do what I have to do.
Oh, the yearning to be near you,
I do what I have to do.
And I have the sense to recognize that I don’t know how to let you go.
I don’t know how to let you go.
A glowing ember, burning hot, and burning slow.
Deep within I'm shaken by the violence of existing for only you.
I know I can't be with you,
I do what I have to do.
I know I can't be with you,
I do what I have to do.
And I have the sense to recognize that I don't know how to let you go.
I don't know how to let you go.
I don't know how to let you go.
(aku akan dapat melepas, jika hati ini juga mampu melepas)
Label: lirik lagu
(Khalil Gibran – Prosa Kehidupan)
Dari satu jam itu lalu datanglah Kebenaran manusia; dan sepanjang satu abad itu. Kebenaran tertidur di antara lengan-lengan gelisah dari mimpi-mimpi yang mengganggu.
Dalam waktu jam itu jiwa melihat sendiri Hukum Alam, dan selama abad itu dia memenjarakan dirinya di balik hukum manusia; dan terbelenggu oleh penindasan tangan besi.
Jam itu adalah inspirasi bagi kidung-kidung Salomo, dan abad itu adalah kekuatan yang membuta yang meruntuhkan kuil Baalbek.
Jam itu adalah kelahiran kotbah di atas bukit, dan abad itu menghancurkan Benteng Palmyra dan menara Babylonia.
Jam itu adalah hijrahnya Nabi Muhammad, dan abad itu telah melupakan Allah, Golgota, dan Sinai.
Satu jam yang dipersembahkan untuk berkabung dan meratapi kesetaraan yang telah dirampas dari yang lemah, lebih mulia daripada satu abad yang diisi oleh keserakahan dan perampokan.
Ini adalah jam ketika hati dimurnikan dengan penderitaan yang menyala-nyala, disinari dengan luluh Cinta, Dan di dalam abad ini, nafsu akan Kebenaran dikuburkan di dalam perut bumi.
Jam itu adalah akar yang niscaya kelak tumbuh subur.
Jam itu adalah jam kontemplasi,
Jam meditasi, jam bersembahyang, dan jam dari era baru kebaikan.
Dan pada abad itu kehidupan Nero dicurahkan untuk keuntungan sendiri yang begitu saja dicuri nya dari subtansi bumi.
Inilah kehidupan.
Digambarkan pada masa demi masa;
Dicatat secara sederhana selama berabad-abad;
Diisi oleh keanehan-keanehan selama bertahun-tahun;
Dinyanyikan secara himne selama berhari-hari;
Diagungkan hanya dalam satu jam, tetapi
Satu jam itu dihargai oleh Keabadian sebagai sebutir permata .
Label: gibran
ada detak detik gelisah menempa harap
kian menipis sesisa mimpi yang tercecer di bilangan leluka
bila sebentar lagi mentari datang,
jangan patahkan hidup pada sebuah roman
gantungkan saja pada kenangan
yang menisankan kisah dibalik sebuah nama
:hawa terlunta
Label: puisi