Kamis, 06 Mei 2010
/1/
bisakah kau, ampuni
bunda yang gagal dan,
ayah yang terjagal
sesal
: dua pengecut berwajah bengal berbait cinta
/2/
serah senyawa hidup
bilah beku, hati terbelah
menyerah
: resah kebaikan dusta atas gerimis
/3/
februari dingin,
tangis puisi, mengais miris
tiris riwayat sebilah sepi
: selaksa dera hitung usia
Airmata tak dikenal, sebetuk langgam rindu dalam serat pembuluh darahku
Di relung ternisan, yang tak bernama di rahim hujan
: padamu - berhutang satu kehidupan
*bang, maaf masih mengeja kisah ini berkali lagi dan lagi....hiks, membuka puisi ttg gerimis di februari, dan ingin saya hanya melanjutka saja T__T"
Bandung, 7 Mei 2010
Label: puisi
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)