Selasa, 11 Mei 2010
angin berkisah
lanskap langit yang sama
saling terasing
endapkan dua monolog, dalam dimensi biru
/2/
resah terdiam
di gurat warna senja
episodeku
jiwa di asa terendap absurditas, letih
/3/
luna separuh
kian bayang menghilang
mengendap lara
malam jatuh pada interval keterasingan yang sama
/4/
subuh nan sepi
intermezo gerimis
bercermin diri
silam itu aku, esok tetap aku,
endapkan sebuah nama - untuk kepulangan
Kamis, 06 Mei 2010
/1/
bisakah kau, ampuni
bunda yang gagal dan,
ayah yang terjagal
sesal
: dua pengecut berwajah bengal berbait cinta
/2/
serah senyawa hidup
bilah beku, hati terbelah
menyerah
: resah kebaikan dusta atas gerimis
/3/
februari dingin,
tangis puisi, mengais miris
tiris riwayat sebilah sepi
: selaksa dera hitung usia
Airmata tak dikenal, sebetuk langgam rindu dalam serat pembuluh darahku
Di relung ternisan, yang tak bernama di rahim hujan
: padamu - berhutang satu kehidupan
*bang, maaf masih mengeja kisah ini berkali lagi dan lagi....hiks, membuka puisi ttg gerimis di februari, dan ingin saya hanya melanjutka saja T__T"
Bandung, 7 Mei 2010
Label: puisi
Selasa, 04 Mei 2010
hujan merambat
lupa langit dan awan
sulam ingatan
penyamun mimpi selalu datang ketika dini
===============================================================
(yang tertinggal di satu februari yang biru)
pagi membeku
deras hujan menderu
: ke penjagalan
linang airmata takkan menghapus dosaku - maaf ku hatur
***
langit kelabu
samsara tak bertuah
:buah cintaku
keajaiban, ku pupus sebelum bertumbuh
***
februari ku
terkenang haru biru
relung ternisan
adamu, rahim hujanku selamanya -tak terganti
/1/ 01052010 03.07
wahai tuan... entah mengapa mata ini selalu bertandang ke negri barumu, entah sebatas jejak yang kutunggu atau aku yang tersesat lupa membaca arah angin? hingga selalu hatiku mencarimu dalam berlembar sajak rindu yang bisu, ah sudahlan jangan tanya lagi aku ini kenapa...^^
/2/ 01052010 19.02
terkadang, gemerisik daun jatuh di pekarangan rumahku, menjadi pertanda bahwa masih ada rindu yang luruh akan sebuah rasa yang selalu menghadirkan dua hal yang berlawanan untukku - cinta, dan keterasingan
/3/ 02052010 00.19
senyawa dalam rahim hujan disatu februari yang basah,
bingar sepi ini menjadi utuh - hanya ada aku dan hatiku.
Andai aku bukan pengecut (tapi aku memang pengecut)
:maka aku bukan satu, melainkan dua
/4/ 02052010 16.08
(tiba2 keingetan lagunya Jagostu) Mau tak mau ku harus/Melanjutkan yang tersisa/Meski semua telah berbeda/Dan tak akan pernah ada yang sama/Semoga angin berhembus/Membawakan mimpi baru/Meski ku tahu takkan pernah ada/Yang sanggup mengganti keindahannya (dan jadi keingetan puisinya ^^, semoga orang nya gak tau)
/5/ 03052010 22.36
Wahai Tuhan, aku ingin pergi dari sepi yang kurasa menyakitkan, sungguh bantulah aku menyulam kenangan ini tanpa rasa sakit sedikitpun,kuingin hanya lengkung terbuka sebagai penanda, bahwa aku rela, aku ikhlas melepas semua pedih ini ke tanganMU - kumohon....
/6/ 04052010 14.35
yang kutahu, bahwa rindu itu akan kembali menyentuh langit, kesementaraan yang akan berulang dalam rentang jarak dan bilangan waktu. aku hanya akan duduk manis sambil menunggunya lagi, dan lagi. seperti aku menunggu pagi.
/7/ 04052010
kurasa, masih ada seeorang yang terlalu dangkal menilaiku, kamu salah! tapi tak masalah buatku, aku hidup bukan dari penilaian sesaat dan seribu sumbangsih pengasihan wajah, aku adalah aku yang mereguk setiap tetes rindu kehidupan untuk satu kepulangan - doa
/8/ 04052010
tidak buta atau menjadi buta, aku tidak takut untuk terlalu takut, aku tidak tuli untuk menjadi tuli, tapi cukuplah aku mencari lamanku sendiri, mencari sekeping rindu dalam sebuah gazal ^^ (menjaga hati lebih baik ternyata, dan ketidaktahuan itu juga lebih baik, masih terlalu banyak hal indah untuk kumengerti kebanding panggung semata entah...)
Label: catatan